Selasa, 15 Februari 2011

Keterdapatan Mineral Bijih



Keterdapatan Mineral Bijih


Kerak bumi terdiri dari batuan-batuan beku, sedimen, dan metamorfik. Pada Tabel 1 dapat dilihat komposisi umum dari kerak bumi dan beberapa logam-logam lain mempunyai kuantitas kecil dan umum terdapat pada batuan beku.

Tabel 1      Komposisi elemen-elemen penyusun kerak bumi dan pada batuan beku (Sumber; Bateman, 1982).

a. Elemen penyusun kerak bumi


b. Logam-logam yang umum pada batuan beku
Elemen
% Berat
%
Atom
%
 Volume

Elemen
%
Elemen
%
Oksigen
47,71
60,5
94,24

Alumunium
8,13
Kobalt
0,0023
Silikon
27,69
20,5
0,51

Besi
5,00
Timbal
0,0016
Titanium
0,62
0,3
0,03

Magnesium
2,09
Arsenik
0,0005
Alumunium
8,07
6,2
0,44

Titanium
0,44
Uranium
0,0004
Besi
5,05
1,9
0,37

Mangan
0,10
Molibdenum
0,00025
Magnesium
2,08
1,8
0,28

Kromiun
0,02
Tungsten
0,00015
Kalsium
3,65
1,9
1,04

Vanadium
0,015
Antimony
0,0001
Sodium
2,75
2,5
1,21

Zink
0,011
Air Raksa
0,00005
Potassium
2,58
1.4
1,88

Nikel
0,008
Perak
0,00001
Hidrogen
0,14
3,0


Tembaga
0,005
Emas
0,0000005





Timah
0,004
Platinum
0,0000005
 
Pengertian bijih adalah endapan bahan galian yang dapat diekstrak (diambil) mineral berharganya secara ekonomis, dan bijih dalam suatu endapan ini tergantung pada dua faktor utama, yaitu tingkat terkonsentrasi (kandungan logam berharga pada endapan), letak serta ukuran (dimensi) endapan tsb.

Untuk mencapai kadar yang ekonomis, mineral-mineral bijih atau komponen bahan galian yang berharga terkonsentrasi secara alamiah pada kerak bumi sampai tingkat minimum yang tertentu tergantung pada jenis bijih atau mineralnya. Dalam Tabel 2 dapat dilihat beberapa bijih logam yang dapat diambil (diekstrak) dari mineral bijihnya, dan pada Tabel 3 dapat dilihat beberapa gangue mineral yang merupakan mineral-mineral (dalam jumlah sedikit/kecil) yang terdapat bersamaan dengan mineral bijih dan relatif tidak ekonomis.





Tabel 2.     Beberapa mineral bijih yang dapat diekstrak sebagai komoditi logam (Sumber ; Bateman, 1982).

Logam
Mineral Bijih
Komposisi
% Logam
Primer
Supergene
Emas
Emas Native
Kalaverit
Silvanit
Au
AuTe2
(Au,Ag)Te2
100
39
-
x
x
x
x

x
Perak
Perak Native
Argentit
Seragirit
Ag
Ag2S
AgCl
100
87
75
x
x
x
x
x
Besi
Magnetit
Hematit
Limonit
Siderit
FeO.Fe2O3
Fe2O3
Fe2O3.H2O
FeCO3
72
70
60
48
x
x

x

x
x
x
Tembaga
Tembaga Native
Bornit
Brokhantit
Kalkosit
Kalkopirit
Kovelit
Kuprit
Digenit
Enargit
Malasit
Azurit
Krisokola
Cu
Cu5FeS4
CuSO4.3Cu(OH)2
Cu2S
CuFeS2
CuS
Cu2O
Cu9S5
3Cu2S.As2S5
CuCO3.Cu(OH)2
2CuCO3.Cu(OH)2
CuSiO3.Cu(OH)2
100
63
62
80
34
66
89
78
48
57
55
36
x
x

x
x
x

x
x

x
x
x
x
x
x
x
x

x
x
x
Timbal (Lead)
Galena
Serusit
Anglesit
PbS
PbCO3
PbSO4
86
77
68
x



x
x
Seng (Zinc)
Sfalerit
Smitsonit
Hemimorfit
Zinksit
ZnS
ZnCO3
H2ZnSiO5
ZnO
67
52
54
80
x


x

x
x
Timah
Kasiterit
Stannit
SnO2
Cu2S.FeS.SnS2
78
27
x
x
?
?
Nikel
Pentlandit
Garneirit
(Fe,Ni)S
H2(Ni,Mg)SiO3.H2O
22
-
x

x
Kromium
Kromit
FeO.Cr2O3
68
x

Mangan
Pirolusit
Psilomelan
Braunit
Manganit
MnO2
Mn2O3.xH2O
3Mn2O3.MnSiO3
Mn2O3.MnSiO3
63
45
69
62
x
x
?
x
x
x
x
Alumunium
Bauksit
Al2O3.2H2O
39

x
Antimon
Stibnit
Sb2S3
71
x

Bismuth
Bismuthit
Bi2S3
81
x
x
Kobalt
Smaltit
Cobaltit
CoAs2
CoAsS
28
35
x
x

Air Raksa
Sinabar
HgS
86
x

Molibdenum
Molibdenit
Wulfenit
MoS2
PbMoO4
60
39
x

x
Tungsten
Wolframit
Huebnerit
Scheelit
(Fe,Mn)WO4
MnWO4
CaWO4
76
76
80
x
x
x

Uranium

Uraninit
Pitcblende
Coffinit
Carnotit
Combined UO2
dan UO3
USiO4
K2O.2U2O3
50-85

75
60 U2O3
x
x


x
x






Tabel 3.     Beberapa mineral gangue yang umum muncul pada mineral bijih, (Sumber ; Bateman, 1982).

Kelas
Nama
Komposisi
Primer
Supergene
Oksida
Kuarsa
Silikat lain
Bauksit
Limonit
SiO2
SiO2
Al2O3.2H2O
Fe2O3.H2O
x
x

x
x
x
x
x
Karbonat
Kalsit
Dolomit
Siderit
Rodokrosit
CaCO3
(Ca,Mg)CO3
FeCO3
MnCO3
x
x
x
x
x
x
x
Sulfat
Barit
Gipsum
BaSO4
CaSO4+H2O
x
x
x
x
Silikat
Feldspar
Garnet
Rhodonit
Klorit
Mineral Lempung
-
-
MnSiO3
-
-
x
x
x
x
x




x
Lain-lain
Bahan batuan
Florit
Apatit
Pirit
Markasit
Pirotit
Arsenopirit

CaF2
(CaF)Ca4(PO4)3
FeS2
FeS2
Fe1-xS
FeAsS

x
x
x
x
x
x



x
x






Batuan merupakan suatu bentuk alami yang disusun oleh satu atau lebih mineral, dan kadang-kadang oleh material non-kristalin. Kebanyakan batuan merupakan heterogen (terbentuk dari beberapa tipe/jenis mineral), dan hanya beberapa yang merupakan homogen. Deret reaksi Bowen (deret pembentukan mineral pada batuan) telah dimodifikasi oleh Niggli, V.M. Goldshmidt, dan H. Schneiderhohn, seperti terlihat pada Gambar 2.  

 
Gambar 2.      Diagram urutan pengendapan mineral 

Sedangkan proses pembentukan mineral berdasarkan komposisi kimiawi larutan (konsentrasi suatu unsur/mineral), temperatur, dan tekanan pada kondisi kristalisasi dari magma induk telah didesign oleh Niggli seperti terlihat pada Gambar 3.


 Gambar 3.     Diagram Temperatur-Konsentrasi-Tekanan (Diagram Niggli)

Jika pembentukan endapan mineral dikelompokkan menurut proses pembentukannya, maka salah satu pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut :

Klasifikasi Lindgren (Modifikasi)

I.          Endapan yang terbentuk melalui proses konsentrasi kimia (Suhu dan Tekanan
            Bervariasi)
            A.         Dalam magma, oleh proses differensiasi
1.   Endapan magmatik (segresi magma, magmatik cair); T 700-15000C; P  sangat tinggi.
2.   Endapan Pegmatit; T sedang-sangat tinggi; P sangat tinggi

            B.         Dalam badan batuan
1.  Konsentrasi karena ada penambahan dari luar (epigenetik)
1.1.         Asal bahan tergantung dari erupsi batuan beku
  a.         Oleh hembusan langsung bekuan (magma)
              -           dari efusif; sublimat; fumarol, T 100-6000C; P atmosfer-sedang
                          -           dari intrusif, igneous metamorphic deposits; T 500-8000C, P sangat tinggi
  b.         Oleh penambahan air panas yang terisi bahan magma
              -           Endapan hipothermal; T 300-5000C, P sangat tinggi
              -           Endapan mesothermal; T 200-3000C, P sangat tinggi
              -           Endapan epithermal; T 50-2000C, P sangat tinggi
              -           Endapan telethermal; T rendah, P rendah
              -           Endapan xenothermal; T tinggi-sedang, P sedang-atmosfer
1.2.         Konsentrasi bahan dalam badan batuan itu sendiri :
  a.         Konsentrasi oleh metamorfosis dinamik dan regional, T s/d 4000C; P tinggi.
  b.         Konsentrasi oleh air tanah dalam; T 0-1000C; P sedang
  c.         Konsentrasi oleh lapukan batuan dan pelapukan residu dekat permukaan;
              T 0-1000C; P sedang-atmosfer

C.    Dalam masa air permukaan
       1.         Oleh interaksi larutan; T 0-700C; P sedang
                   a.         Reaksi anorganik
                   b.         Reaksi organik
       2.         Oleh penguapan pelarut

II.         Endapan-endapan yang dihasilkan melalui konsentrasi mekanis; T & P sedang.


Sedangkan secara umum keterdapatan endapan bahan galian dengan mineral-mineral bijihnya dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4.      Keterdapatan dan letak mineral-mineral bijih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar